Info

Hari Bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangkan setiap tahun pada tanggal 22 April dan diperingati secara internasional.[1][2] Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitubumi. Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan. PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret.

Kini hari bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network).[3]

(Wikipedia)

Rabu, 25 Juli 2012

Event: “Pesantren Alam, Membumikan Konsep Trilogi Relasi”


Di Bulan yang istimewa ini Forum Pemuda Peduli Karst Citatah tidak kehabisan program. Sejak tiga hari yang lalu, tepatnya tanggal 23 Juli 2012, kegiatan yang diberi nama Pesantren Alam dibuka, bertempat di Kawasan Tebing 125 Kampung Pamucatan. Diselenggarakan insyaalloh selama Bulan Ramadhan setiap hari senin sampai kamis.



Pesantren Alam ini memiliki sub kegiatan yang terdiri dari dua jenis kegiatan. Ada kegiatan yang ditujukan buat kalangan anak-anak sampai remaja saja dan ada pula kegiatan yang ditujukan buat umum. Adapun sub kegiatan yang diperuntukan bagi kalangan anak-anak sampai remaja adalah:

  • Baca Tulis Quran
  • Game Outdoor
  • Pemutaran Film dokumenter bertema lingkungan
  • Belajar membuat kerajinan tangan ramah lingkungan


Dan, sub kegiatan yang diperuntukan bagi umum adalah:
  • Silaturahmi dengan warga, sosialisasi program dan sharing gagasan
  • Tablig Akbar
  • Panggung Rakyat
  • Buka Bareng


Rangkaian acara yang diberi nama Pesantren Alam ini dimaksudkan untuk membumikan konsep trilogi relasi yaitu; Hablun Minalloh, Hablun Minannas, dan Hablun Minal alam. Suatu konsep yang mensyaratkan hubungan baik manusia dengan pencipta, dengan sesama dan dengan alam tempat tinggalnya.

Boleh jadi hubungan kita dengan sang pencipta sudah amat sangat baik dengan cara beribadah secara tekun pada-Nya, serta tidak meninggalkan ibadah mahdloh yang sudah disyariatkan. Boleh jadi juga, hubungan kita dengan sesama manusia terjalin dengan baik. Akhlak kita dengan sang pencipta dan sesama bisa jadi sudah baik, namun jika akhlak kita terhadap alam sebegitu urakan dan tak terkendali, tak menutup kemungkinan Tuhan sebagai pencipta tidak sudi lagi melimpahkan rahmat dan barokahnya pada kita manusia. Sekalipun akhlak kita baik terhadap-Nya.

Maka dalam memandang konsep ini, tidak bisa dipilah-pilah, seperti dipilah-pilahnya tubuh dan jiwa oleh orang barat sana. Masing-masing berjalan sendiri-sendiri tak ada kaitan satu sama lain. Cara pandang kita terhadap konsep ini mesti menyeluruh (syumuliyah) tidak terdikotomi. Kita mesti berakhlak baik terhadap Tuhan, manusia dan alam. Demi terwujud dan terpeliharanya kedamaian dan keharmonisan, baik di dalam maupun di luar diri kita. Bukankah itu pesan Tuhan melalui sang alam? (YZ)

“Orang-orang berbicara guna dan manfaat, aku berbicara keindahan dan kedamaian” (Soe Hok Gie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar