Info

Hari Bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangkan setiap tahun pada tanggal 22 April dan diperingati secara internasional.[1][2] Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitubumi. Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan. PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret.

Kini hari bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network).[3]

(Wikipedia)

Senin, 08 April 2013

Kamis, 28 Maret 2013

Info Jalan-jalan ke Gunung Pabeasan

Menjernihkan Nama


Penduduk lokal (Padalarang), wa bil khusus penduduk kampung Cidadap, Pamucatan, Lempegan menamai gunung ini Pabeasan. Penamaan Pabeasan ini konon katanya masih satu alur dengan cerita penamaan Gua Pawon, dan Gunung Hawu. Lain penduduk lain penamaan, para pemanjat menamai gunung ini dengan nama Tebing 125, sedangkan tentara yang kerap berlatih di gunung ini menamai gunung ini  Gunung Singgalang.

Gunung Pabeasan berada di wilayah kampung Pamucatan, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Ada pula versi yang agak nyeleneh (versi keliru), versi ini menyatakan bahwasannya gunung Pabeasan terletak di wilayah kecamatan Cipatat, tak heran kemudian gunung ini oleh sebagian besar orang dinamai Citatah. Karena Citatah sendiri adalah nama salah satu desa di Kecamatan Cipatat. Versi keliru tentang penamaan gunung Pabeasan ini kemudian dikukuhkan oleh peta yang dilansir oleh google map.

Terlepas dari kekeliruan penamaan, yang tentu saja tidak bisa dibiarkan dan mesti diluruskan. Tentu saja gunung ini begitu menarik, oleh karenanya layak dikunjungi. Orang-orang Skygers mengklaim panjat tebing modern lahir di sini, 40 tahun sudah mereka berkiprah sebagai organisasi yang menekuni panjat tebing, oleh karenanya klaimnya layak kita perhitungkan. Sebagai basis dan asal muasal para pemanjat mengembangkan pola panjat tebing modern, di tempat ini, Tebing 125, terdapat berbagai macam jalur panjat tebing, dari mulai jalur panjat tebing berspesifikasi mudah hingga berspesifikasi sulit. Tercatat ada 75 jalur panjat tebing di sini. 

Selasa, 26 Maret 2013

Chavez dan Mosaik Sosialisme Kerakyatan

oleh:


HUGO Rafael Chávez Frías sebelum dan sesudah wafat mendapat perhatian istimewa. Alasan utama: wawasan dan praktik politiknya merupakan tanda perbantahan dari sebuah tatanan yang peninggalannya adalah sebuah mosaik sosialisme kerakyatan.

Eduardo Galeano, penulis prestisius asal Uruguay, pernah menjuluki Amerika Latin sebagai benua dengan urat nadi yang terbuka. Sebuah metafora tentang luka lama benua ini sebagai akibat penjajahan yang ragamnya sekarang disebut neokolonialisme, penjajahan baru. Istilah ini terhubung dengan kondisi Amerika Latin: ibarat sapi perah yang susunya, hasil pertumbuhan ekonomi, dinikmati perusahaan-perusahaan multinasional.

Venezuela bukan kekecualian. Akibat rontoknya boom minyak pada 1970-an, negara vino tinto ini mengalami krisis ekonomi. Presiden Andres Perez waktu itu mengikuti resep dogmatis IMF yang bukan solusi, melainkan problem. Pada akhirnya, yang meningkat adalah angka kemiskinan yang memprihatinkan, sementara perdagangan minyak Venezuela di tangan perusahaan asing.

Rosa Luxemburg: Sang Pedang Revolusi

oleh: ,

Pada 5 Maret lalu, gerakan kiri internasional merayakan hari ulang tahun salah satu kader terbaiknya sepanjang sejarah, Rosa Luxemburg. Banyak sudah tulisan yang memahat nama agung perempuan ini, seorang pemimpin partai revolusioner Jerman (SPD); jurnalis dan penulis tersohor, sekaligus pemikir Marxis terkemuka.  Biografer Karl Marx terkemuka Franz Mehring menulis, tanpa keraguan Rosa adalah seorang pemikir terbaik setelah Marx. Tak hanya di Jerman, namanya abadi pula dalam perjuangan revolusioner di Polandia dan Rusia. Sebarisan karya-karya besarnya menjadi bagian dari penggerak perubahan sejarah. Seumur hidupnya, dengan sepenuh-penuh jiwanya, ia teguh berjuang demi tegaknya sosialisme.

Tapi di atas segalanya, ujar Tony Cliff, Rosa memiliki tempatnya yang khusus dalam sejarah. Ketika reformisme sukses mendegradasikan gerakan sosialis dengan mengajukan tuntutan ‘negara kesejahteraan/welfare state,’ Rosa adalah orang pertama dan paling efektif dalam menyerang virus-virus reformisme yang tengah mengguncang Eropa saat itu. Betul bahwa Lenin, Trotsky, Bukharin, dan lainnya juga melakukan perlawanan terhadap reformisme, tetapi mereka tidak berhadap-hadapan secara muka demi muka dengan reformisme. Rosa lah yang kebagian momentum historis ini. Di Rusia, misalnya, reformisme masih dalam tahapan awal perkembangannya, gerakannya masih lemah, sementara di Eropa Barat dan Tengah reformisme sudah begitu kuat dan berakar dalam, yang pengaruhnya di kalangan buruh sangat luas. Dan argumentasi-argumentasi reformisme ini hanya bisa dihadapi oleh seseorang dengan kualitas yang superior, dan kata Cliff, di situlah Rosa menunjukkan keistimewaannya. Secara metaforik, Cliff menulis, ‘Di negeri-negeri itu, pisau bedah analisis Rosa jauh lebih dahsyat pengaruhnya ketimbang palunya Lenin.’

Senin, 25 Maret 2013

Potret Baleriung Gunung Pabeasan/PKM Rumah Alam 125


Dok. FP2KC
Baleriung Gunung Pabeasan ini jumlahnya ada empat, berada tepat di bawah Gunung Pabeasan (Kp. Pamucatan, Desa Padalarang, Kab. Bandung Barat) dan di atas komplek Pabrik Pengolahan Batu Karst. Biasanya digunakan sebagai tempat singgah beberapa kelompok yang hendak melakukan aktifitas panjat tebing di Gunung Pabeasan/Tebing 125, entah itu berupa pelatihan panjat tebing atau sekedar olahraga. Baleriung ini terutama dijadikan basis gerakan oleh masyarakat sekitar dalam rangka pelestarian kawasan Gunung Pabeasan di tengah gegap gempita eksploitasi Karst Citatah oleh segelintir pengusaha tambang. 

Pada hari ahad jam sepuluh sampai sorelah secara formil masyarakat sekitar beraktifitas di baleriung ini. Adakalanya masyarakat sekitar demo bermain kecapi, adakalanya membaca puisi berbahasa sunda oleh ibu-ibu kampung sekitar, adakalanya berdiskusi serius soal sampah, dll. Adapun nama lain dari baleriung ini adalah PKM Rumah Alam 125.

Sharing Pencak Silat

Dok. FP2KC
FP2KC__24 Maret 2013, Sharing dan diskusi bersama kelompok Pencak Silat PPSI  Rajamandala di PKM Rumah Alam 125 /Baleriung Pabeasan. 

Pusat Kegiatan Masyarakat Rumah Alam 125, Pabeasan-Karst Citatah. "For Recreation, Education, Conservation"


Pulihkan Karst CItatah, Makmurkan Rakyat !!

(Kont. Deden Syarif Hidayat)

Merumuskan Masalah Lingkungan

Dok. FP2KC
FP2KC__ 23 Maret 2013, Remaja Masjid al-Mujtahidin mengadakan pengajian rutin bertempat di Masjid al-Mujtahidin, Kp. Cidadap, Desa/Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat. 

Rangkaian acara sebagai berikut:  Pembahasan QS Rum:41, perumusan masalah lingkungan di lingkungan sekitar beserta penyebab, dampak sekaligus penanggulangnnya. Lanjut presentasi kelompk, game kelompok, makan bareng. 

"Pulihkan Karst Citatah, Makmurkan Rakyat!!!"

(kont. Deden Syarif Hidayat)

Irsan Risalat,Tribute to FP2KC



Harum madu di mawar merah. 

Mentari di tengah-tengah. 
Berbelit jalan ke gunung kapur. 
Antara Bandung dan Cianjur.
(Ramadhan K.H. dalam Priangan Si Jelita, tahun 1956)

Namun kini dan mungkin nanti terus berubah...

Mawar merah layu oleh aroma truk sampah.
Mentari tertutup asap mengepul ke segala arah.
Berbelit jalan ke gunung kapur yang kian hancur.
Antara keangkuhan metropolisnya Bandung dan marhamahnya Cianjur.