Hari ini minggu 03-06-12. Setelah dari pagi puas bermain dengan
sepupu dan keponakan di rumah nenek, lalu saya bergegas menuju ke
Festival Karst Citatah yang diadakan di lapangan KOPASSUS, Gunung Manik,
Citatah, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat – INDONESIA.
Sebelum pergi, agar tenang maka saya tunaikan dulu shalat dzuhur.
Saya sampai di lokasi sekitar pukul 13:00 WIB namun keadaan festival
terlihat sepi. Hanya beberapa warga setempat, pedagang dan panitia saja
yang tampak disana.
Acara ini diadakan oleh Forum Pemuda Peduli Karst Citatah. Saya
sangat kagum dengan perjuangan dan usaha mereka dalam menjaga Karst
Citatah dan upaya memakmurkan rakyat sekitarnya dengan segala cara. Baik
itu lewat pelatihan dan seminar yang mereka adakan ataupun upaya
lainnya.
Saat itu terdengar dari pengeras suara, panitia mengumumkan kepada
peserta pelatihan agar segera kembali menduduki kursi yang telah
disediakan karena pelatihan session 2 akan segera dimulai. Oh..ternyata
tadi mereka sedang rehat istrahat sejenak.
Maka selang beberapa saat, tenda yang telah disediakan panitia tampak
penuh oleh peserta pelatihan. Saya melihat dari kejauhan seraya
menyimak dari pengeras suara bagaimana peserta dan pembicara sangat
aktif berdiskusi mengenai keadaan dan keberadaan Karst Citatah dimasa
depan.
Festival Karst Citatah 2012
Setelah acara pelatihan usai, acara dilanjutkan dengan tontonan
budaya berupa pertunjukan karinding dari kelompok KARAHI (Karinding
Raheut Hinis) dari Ciburuy.
Festival Karst Citatah 2012
Yang tampak menarik dari pertunjukan musik karinding tersebut, saya
melihat seorang bocah cilik yang piawai memainkan karinding diantara
personil KARAHI yang lainnya. Kalau kata orang sunda “abdi meuni reueus
ninggalna” (saya sangat senang/terharu/bangga melihatnya). Sama halnya
ketika saya melihat anak-anak muda yang tergabung dalam FP2KC, saya
sangat “reueus ninggalna”.
 |
Personil KARAHI Cilik
|
Ketika sedang asyik menikmati pertunjukan musik karinding dari
KARAHI, tak sengaja mata saya tertuju pada anak-anak kecil yang sedang
bermain di tebing yang biasa digunakan latihan panjat tebing oleh
pasukan elit Indonesia “KOPASSUS”.
 |
Anak-Anak Karst Citatah |
Lalu saya hampiri mereka seraya sedikit iseng mengajak mereka ngobrol
tentang keadaan Karst Citatah. Ternyata mereka menyadari dan
mengetahuinya, bahwa gunung-gunung granit yang berada disekitar mereka
perlahan mulai habis ditambang. Mereka menyebutkan diantaranya Gunung
Pabeasan tempat aku memanjat tebing sewaktu masa SMA bersama Club
Pencinta Alam JAYAWIJAYA SMAN 2 Cimahi-pun perlahan mulai habis
disekitarnya.
Lalu saya melihat anak-anak kecil tadi seraya berkata didalam hati:
“mungkin pohon kersen dan tebing tempat kalian bermain pada hari ini-pun
suatu saat akan musnah”.
 |
Bermain Di Pohon Kersen
|
 |
Ini Tanah Kami |
Ah..tak terbayangkan jika semua ini suatu saat akan musnah. Semoga
saja pemerintah, pengusaha, rakyat Citatah dan kita semua bisa segera
menemukan solusi yang terbaik. Semoga Karst Citatah ini bisa tetap
lestari dan masyarakatnya hidup adil makmur selamanya. Semoga anak cucu
kita tak menjadi korban bencana akibat keseimbangan alam yang terus kita
rusak pada hari ini.
 |
Merekalah Pemilik Karst Citatah |
“tuh mang tingali..gunung itu oge atos se’ep” (Tuh om liat..gunung
itu juga sudah habis). Ucap mereka seraya menunjuk pada sebuah Gunung
yang badannya sudah mulai habis karena dipapas sebagian badannya.
 |
Karst Citatah 2012
|
 |
JANGAN HANCURKAN TANAH KAMI !!!!!
Salam lestari..
TOLONG HENTIKAN PENAMBANGAN KARST CITATAH!
|
Tulisan ini berjudul "TOLONG HENTIKAN PENAMBANGAN KARST CITATAH!"
Oleh: Rudy Praja, 6 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar